Aku bersyukur, jika dahulu kau disakiti oleh
kekasihmu. Aku bersyukur karena dulu kekasihmu pergi dan meninggalkanmu
sendiri. Mungkin sedikit tidak manusiawi, namun aku bersyukur semua hal itu
menimpamu dulu. Bayangkan jika saat ini kau masih dibuat bahagia dan disayangi
kekasihmu-yang dahulu-. Pasti bukan aku yang ada disampingmu, kan? Pasti bukan aku yang berkunjung ke rumah dan
bercerita dengan ibumu. Pasti bukan aku yang membimbing dan membantu adikmu
mengerjakan tugas sekolah. Pasti bukan aku yang menyuapi saat kau malas
menyendok nasi. Pasti bukan aku yang memarahi saat kau berulah dengan
teman-temanmu. Pasti bukan denganku semua hal itu kita lewati, bukan?
Kalau
boleh jujur, aku ingin bertemu dengan kekasih—mantan kekasihmu--. Aku ingin
melihat langsung wajah cantiknya. Bahkan aku ingin mengucapkan terimakasih.
Berterimakasih telah menjagamu, merawat, dan menyayangimu dahulu. Aku ingin
berterimakasih, karena ia telah menyakitimu. Aku bersyukur hal itu terjadi
sehingga kau bisa bersamaku kini. Terkadang, aku ingin tahu bagaimana ia
membahagiakanmu dulu. Apa saat ini hidupmu lebih bahagia denganku? Atau kau
lebih bahagia saat bersamanya? Dua tahun bukan waktu yang singkat sayang, cukup
banyak waktu yang kalian lalui.
Aku memintamu untuk menceritakan kisahmu
saat bersamanya. Diawal kau menolak, namun aku tetap meminta dengan sedikit
memaksa. Kau menatapku, aku tersenyum dan menganggukan kepala. Berceritalah,
pintaku sambil tersenyum tipis. Sambil menyesap segelas kopi hitam dan membakar
sebatang rokok, kau mulai bercerita. Aku mendengarkan dengan khidmat, hening,
tenang. Tidak ada beban dan hanya perasaan lega saat kau membahas semuanya.
Kupikir, kisahku belum sebanding dengan apa yang kau alami. Bahagiamu, sedihmu,
semua kau jelaskan dengan tenang.
Apa aku cemburu? Tentu saja. Kau
memilih kata dengan hati-hati, mungkin tidak ingin ada ucapan yang menyakiti.
Aku tahu, kau sudah berdamai dengan semua rasa itu. Kau menuruti mauku. Kau
hanya perlu tahu, aku tidak akan tersakiti dengan hal yang menyakitimu dimasa
dulu, namun aku tersakiti jika ada hati lain yang menyakitimu saat kau sudah
bersamaku saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar