Minggu, 18 Maret 2018

Bersyukur Disakiti


Aku bersyukur, jika dahulu kau disakiti oleh kekasihmu. Aku bersyukur karena dulu kekasihmu pergi dan meninggalkanmu sendiri. Mungkin sedikit tidak manusiawi, namun aku bersyukur semua hal itu menimpamu dulu. Bayangkan jika saat ini kau masih dibuat bahagia dan disayangi kekasihmu-yang dahulu-. Pasti bukan aku yang ada disampingmu, kan?  Pasti bukan aku yang berkunjung ke rumah dan bercerita dengan ibumu. Pasti bukan aku yang membimbing dan membantu adikmu mengerjakan tugas sekolah. Pasti bukan aku yang menyuapi saat kau malas menyendok nasi. Pasti bukan aku yang memarahi saat kau berulah dengan teman-temanmu. Pasti bukan denganku semua hal itu kita lewati, bukan?
            Kalau boleh jujur, aku ingin bertemu dengan kekasih—mantan kekasihmu--. Aku ingin melihat langsung wajah cantiknya. Bahkan aku ingin mengucapkan terimakasih. Berterimakasih telah menjagamu, merawat, dan menyayangimu dahulu. Aku ingin berterimakasih, karena ia telah menyakitimu. Aku bersyukur hal itu terjadi sehingga kau bisa bersamaku kini. Terkadang, aku ingin tahu bagaimana ia membahagiakanmu dulu. Apa saat ini hidupmu lebih bahagia denganku? Atau kau lebih bahagia saat bersamanya? Dua tahun bukan waktu yang singkat sayang, cukup banyak waktu yang kalian lalui.
Aku memintamu untuk menceritakan kisahmu saat bersamanya. Diawal kau menolak, namun aku tetap meminta dengan sedikit memaksa. Kau menatapku, aku tersenyum dan menganggukan kepala. Berceritalah, pintaku sambil tersenyum tipis. Sambil menyesap segelas kopi hitam dan membakar sebatang rokok, kau mulai bercerita. Aku mendengarkan dengan khidmat, hening, tenang. Tidak ada beban dan hanya perasaan lega saat kau membahas semuanya. Kupikir, kisahku belum sebanding dengan apa yang kau alami. Bahagiamu, sedihmu, semua kau jelaskan dengan tenang.
Apa aku cemburu? Tentu saja. Kau memilih kata dengan hati-hati, mungkin tidak ingin ada ucapan yang menyakiti. Aku tahu, kau sudah berdamai dengan semua rasa itu. Kau menuruti mauku. Kau hanya perlu tahu, aku tidak akan tersakiti dengan hal yang menyakitimu dimasa dulu, namun aku tersakiti jika ada hati lain yang menyakitimu saat kau sudah bersamaku saat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Desember di Jogja

Merasa penat dengan hiruk-pikuk ibukota, macet dan dibuat berjuang setiap hari kerja dengan angkutan urban yang terkadang cukup tidak man...