'Akulah lelaki
Dengan jiwa bocah
Yang coba dewasa
Yang coba berubah'
Aku pernah dibuat
kecewa, tidak hanya sekali, dan dengan masalah yang berbeda-beda. Awalnya kupikir aku bisa mengubah cara hidupmu dengan singkat. Aku keliru, kau masih saja
dengan jalan hidupmu seperti dahulu. Aku terdiam. Merasa gagal sebagai
perempuanmu. Nyatanya sampai saat ini kehadiranku tak mengubah apa-apa dalam
hidupmu. Bukan semakin baik, kau semakin berulah. Celakanya, aku selalu tahu
sendiri hal itu sebelum kau yang bercerita atau mungkin tak akan kau ceritakan
padaku. Begitu besar rasa percaya diriku. Merasa bisa menjadi pengendali saat
kau salah arah, nyatanya hadirku tak sebegitu berarti untukmu.
'Mohon dampingilah
Jangan tinggalkan'
Tak habis pikir,
bagaimana bisa kau melakukan semua hal itu tanpa aku tahu? Kau ingat komitmen
awal menjalani hubungan ini? Kebohongan-kebohongan yang dilakukan akan membuat
jauh salah satu dari kita. Harapanku padamu terlalu tinggi hingga diriku mudah
tersakiti oleh perbuatan salahmu. Sempat terucap kalimat untuk menyudahi dan
jalani hidup kita sendiri-sendiri.
‘Maaf lan, aku belum bisa mengerti pilihan hidup kamu.’
Kau tahu, aku selalu
mencoba baik-baik untuk membawa diri. Menahan hal-hal yang akan membuatmu kecewa.
Aku memberikan kepercayaan penuh untukmu. Mati-matian aku membela dirimu atas
rumor yang kudengar. Namun kau mati-matian juga mematikan pondasi kuat yang
telah aku rawat. Lagi-lagi kau mengecewakanku dengan masalah yang tak
berkesudah. Berdua kita memulai hubungan yang lebih baik. Aku percaya dengan
janjimu, bahwa kau akan meninggalkan hal-hal yang dulu kau pilih
sebagai jalan hidupmu, dan menurutku itu salah. Kau memintaku untuk menemani
setiap proses perubahan yang akan kau gapai. Dengan kemantapan hati, aku
menyanggupi.
'Kau alasanku untuk dewasa
Dan ku tak ingin kau terluka
Segenap jiwa akan ku jaga'
Sheila on7 - Alasanku
18.19wib, suara adzan maghrib menghantarkanku menutup tulisan singkat
tentang sedikit kekecewaan yang pernah berulangkali kau gores. Mungkin niatmu
hanya menghargai teman-temanmu, tidak enakan, atau hanya sekedar iseng. Namun
kau harus ingat satu hal, teman yang baik akan menghargai prinsip dan pilihanmu.
Ingat ucapanmu;
‘
Gak mau aku balik kayak dulu lagi. Aku suka diri aku yang sekarang, ditambah
ada kamu.’
Berubahlah, bukan
untuk diriku, namun demi dirimu, demi masadepan-mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar